CatatanLepas , oleh, wirawanBrotoyuwono, september, 2006

"Di sini 'dingin' sekali .." Ah, seorang 'penguin' mestinya sudah terbiasa untuk itu.
> Prakata
> ListCatatan :
>> Gatal ya Digaruk Saja
>> Dreaming Properties
>> Sisa 4. Tak Lebih.
>> Tim yang Solid
>> Pengemis-pun Kasihan
>> Gundul.Harus itu.
>> Ganti, ya jangan..
>> Serba Bodoh
> TumorOtakSaya :
>> Gejala.Awam ?!
>> Diagnosa
>> MedicalTreatment(1)
>> MedicalTreatment(2)
>> HomeCare
>> Hari ini
> BayanganLiar :
>> SteveJobs
>> Kambing Hitam
>> Copy'n'Paste
>> BIOS
>> SampahOrganik
>> Korespondensi
>> Kucing
>> MSCA
>> Lupa
>> CCTV
>> T.I.K
>> RadenGatotkaca
>> Telat Terus
>> TempatSampah
>> Proyek
>> Putar Kepala
>> AlurStudi
>> VoIP
>> Hosting
>> TelMon
>> eMail
>> ReviSet
>> PresPLO
>> Grafik(2)
>> Tidur(3)
>> Kuda
>> Lepas Tongkat
>> ssh
>> Tidur(2)
>> Nginternet
>> Bau Sate
>> MbahDukun
>> Kress Kress
>> Perangko
>> Password
>> Pakai 3
>> Robot
>> GrafikAneh
>> PendekarCapKakiTiga
>> Panjang Sebelah ?!
>> JamPulang
>> PHP ber-awk
>> Tidur
>> arsip(Lama) :
> Cerpen :
>> cerpen -- Sosok dan Mouse
>> cerpen -- Grep Rasa Durian
>> cerpen -- Lurah DHCP
>> cerpen -- Komidi 'RRD'
>> cerpen -- Desain Grafis cap ___________ Kue Lapis
> Artikel :
>> artikel -- Terbilang Perl-way
>> artikel -- BillingSystem
>> artikel -- TelkomMonitor
>> artikel -- upTimeMonitor

> Galeri :
>> MDF_(dok/WB)
>> Terbilang -- v.PHP
>> GoogleMON
.. CatatanLepas

Desain Grafis cap Kue Lapis
oleh : wirawanBrotoyuwono

Hari minggu.
Kami, saya dan sang putri masih tidur pulas. Pada hari itu kami (mendadak) berubah menjadi lebih malas dari biasanya, sengaja bangun lebih siang.
Selalu begitu, hari libur alasannya.

Sebuah seruan membangunkan kami,
"“Bangun bangun !! ini sudah siang. Bapak dan anak sama malasnya. Aku sudah belikan ’jajan pasar’ buat kalian. Bangun. Bangun. Mandi sana !!”".
Itu istri saya. Dia sudah pulang dari pasar yang tak begitu jauh dari rumah. Dia berbelanja pagi-pagi sebelum kami bangun, menyiapkan bahan masakan ‘special menu’ hari ini dan membeli satu dua macam ‘jajan pasar’.
Selalu begitu, dan hari libur alasannya.

Setelah mandi, kami, saya dan sang putri menuju meja makan. Membuka tudung saji. Itu ‘jajan pasar’-nya. Berbentuk segi empat. Berasa gurih, manis, empuk, agak lengket, kenyal, dan yang pasti (-sesuai sebutannya-) tersusun dari beberapa lapisan dengan warna berbeda-beda. Hijau, merah, coklat, putih. ... Kue lapis !!.
Jajan pasar ini selalu membangkitkan kenangan masa lalu saya.

*****

Waktu itu, saya masih seusia SLTA. Keluarga saya tinggal di satu kota kabupaten kecil. Hampir semua penduduk saling mengenal satu dengan lainnya, mungkin karena kecilnya. Akrab sekali. Begitupun keluarga saya yang tergolong ‘pendatang baru’ dalam komunitas ini. Bapak, Ibu, kakak, saya dan adik. Pekerjaan Bapak mengharuskan kami sekeluarga berpindah-pindah kota sesuai dengan tugas kantor.
Di satu kota ini kenangan saya tentang ‘kue lapis’ terlahir.

Begini ,

sejak dulu Ibu senang memasak berbagai penganan dari buku resep ‘wasiat kuno’ –nya. Kue lapis salah satunya. Dan kue lapis buatan ibu sangat terkenal di se-antero kota. Maklum, ini kota kecil. Semua orang di kota ini menghubungkan kue lapis yang enak dengan nama Ibu sebagai pembuatnya. Saat ada acara atau tamu ‘penting’ di kota maka Ibu sering ‘ditunjuk’ sebagai penyaji ...’kue lapis’. Tentu saja ini sangat membanggakan bagi kami sekeluarga.

Jika ada ‘pesan permintaan’ kue lapis. Ibu akan mempersiapkan sendiri semua bahan utama dan bumbu-bumbunya. Ibu memang tidak ‘suka’ dibantu orang lain. "“Malah bikin bingung aja”", kata beliau.
Berbelanja sendiri. Membuat adonan sendiri. Mewarnai tiap adonan dengan warna yang berbeda-beda. Menuangkan adonan selapis demi selapis. Mendinginkannya. Memotong-motongnya. Dan seterusnya hingga kue lapis siap disajikan. Begitulah semua dikerjakan sendiri.

Yang paling menarik perhatian saya adalah fragmen saat Ibu menuangkan adonan selapis demi selapis dengan warna yang berbeda untuk membentuk tumpukan lapisan yang menjadi ke-khas-an kue lapis.
Selapis demi selapis. Begitulah.

*****

Tersadar dari lamunan karena teguran sang putri,
"“Lho, kok malah ‘ndomblong’. Ngelamunin apa ya?”"
"“... anu. Kue lapis.”"
"“Lha itu kue lapis-nya sudah di atas meja. Tinggal ‘lheb’. Mak-nyus. Mak-legender gitu. Enak kok.”"
Dia lantas memperagakan cara memakan kue lapis itu.
Di kupasnya satu-persatu lapisan dari kue itu. Satu-persatu pula lapisan itu dinikmatinya sampai habis. Berganti lapisan berikutnya juga satu-persatu. Lapis demi lapis.
Lalu dia,
"“Gitu caranya makan kue lapis.”"
"“Apa iya harus gitu ?”"
"“Lha iya, wong mbuatnya satu lapis - satu lapis, ya makannya harus satu lapis - satu lapis.”"
Nalar anak kecil, meski begitu saya setuju dengan pendapatnya. Mesti lapis demi lapis ... mengelolanya.

*****

Dari kecil, saya senang menggambar. Apapun itu atau lebih tepat ‘semirip’ apapun itu. Lantas sekarang saya berusaha mempelajari cara ber-‘desain grafis’ lewat komputer. Ya cuma sebagian kecil saja (-ilmu desain grafis-) yang mampu saya tangkap, tapi ada satu ‘konsep’ yang sangat menarik perhatian saya, yaitu konsep LAYER.

Dalam desain grafis,
Layer didefinisikan sebagai lapisan dalam penggambaran suatu citra.
Layer bisa berjumlah banyak. Bersusun, bersama membentuk gambaran suatu citra.
Layer bisa di-edit tersendiri atau bersama layer lain.
Layer bisa diatur tingkat transparasi-nya, Opacity.
Layer bisa diatur posisi dalam tumpukan banyak layer. Ordering.
Layer sangat menentukan bentuk gambaran akhir suatu citra.

Berbekal konsep itu, saya ‘menggambar’ dengan meng-create dan me-manipulasi setiap layer yang ada membentuk suatu image yang ingin saya ‘kreasi’-kan.

*****

Se-lapis demi se-lapis. Se-layer demi se-layer.
Lantas saya berpikir yakin bahwa konsep ‘layer’ ini sangat berperan dalam ber-desain grafis, atau paling tidak, ya dalam membuat .... ‘kue lapis’.

minomartani , april, 2007
PostingTerbaru :
>> SteveJobs , 11/10/11
>> KambingHitam , 11/08/11
>> Copy'n'Paste , 18/04/11
>> BIOS , 11/04/11
>> SampahOrganik , 29/03/11
>> Korespondensi , 28/03/11
>> Kucing , 23/03/11
>> MSCA , 21/03/11
>> Lupa ,14/03/11
>> CCTV ,10/03/11
>> T.I.K ,7/03/11
>> Gatotkaca ,7/03/11
>> Telat Terus ,28/02/11
>> TempatSampah ,24/02/11
>> Proyek ,21/02/11